DAMPAK PEMBERIAN ESSAI TERHADAP SISWA SMAN10 SAMARINDA
Di sman10 samarinda sudah banyak siswa kelas 1 maupun kelas 2 yang terkena remed bahasa indonesia. banyak macam-macam contoh remed bahasa Indonesia dan salah satunya adalah pembuatan essai.
Di sman10 samarinda banyak siswa yang mengeluh terhadap pembuatan essai ini meskipun akhirnya dikerjakan juga. Sebenarnya banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari pembuatan essai contohnya essai bisa membuat kita berusaha berpikir dan menambah wawasan kita, tetapi itu juga tergantung dengan kemauan siswa dalam mengerjakan essai tersebut. Kebanyakan siswa berpikir bahwa mengerjakan essai itu hanya menghabiskan waktu luang saja yang bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan hal-hal yang lebih penting. Ada juga siswa yang malah kesal terhadap gurunya karna terlalu banyak memberikan jumlah halaman essai.
Sebenarnya kualitas pendidikan bangsa ini juga ditentukan oleh kualitas para gurunya. Guru adalah ‘bos in the class’. Guru adalah orang yang bertatap muka langsung dengan peserta didik. Sebagus apa pun dan semodern apa pun sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang, jika tanpa guru yang berkualitas, tidak akan membuahkan hasil optimal. Artinya roda komunitas yang bernama sekolah sangat diwarnai oleh kinerja dan mutu para gurunya.
Pentingnya peranan dan kualitas seorang guru berdampingan dengan banyaknya problematika yang dihadapi oleh para guru. Hal yang mendasar pada problem tersebut adalah ‘KEMAUAN’ untuk maju. Apabila kita percaya tidak ada siswa yang bodoh dengan multiple intelligences-nya masing-masing, maka kita juga harus percaya bahwa ‘tidak ada guru yang tidak becus mengajar.
Guru dan murid juga harus saling menghargai dan bekerja sama dalam hal yang positif. Guru harus bisa mengerti murid dan murid juga harus bisa menghargai guru yang mengajar. Dari situlah timbul suasana belajar yang baik dan efektif.
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional kita akan tetapi tidak semua orang Indonesia bisa mengerti dan mendalami pemahaman bahasa Indonesia. terutama di sman10 samarinda, banyak siswanya yang terkena remed karna tidak tuntas nilai bahasa Indonesianya. Dan dari situlah guru yang bersangkutan memberikan remed yang berupa essai.
Jumlah halaman essai ditentukan juga oleh nilai yang didapat siswa tersebut contohnya saya mendapat nilai 70 dan saya harus mengerjakan essai sebanyak 4 halaman. Sebenarnya saya juga mengeluh karna mendapat tugas essai ini. Tapi mau bagaiman lagi itu juga salah saya yang selalu terkena remed bahasa Indonesia.
Saya juga bersyukur karna mendapat nilai 70 jadi saya hanya mengerjakan 4 halaman saja. Dan ini adalah peningkatan dari nilai saya yang dulu yang dulunya saya mendapat nilai kalau tidak salah 54 dan saya harus mengerjakan 8 halaman dan saya tidak pikir panjang lagi untuk mencopy paste dari internet meskipun tidak semua yang jelas saya sudah berusaha dan pasti guru b.indonesia saya pasti menghargai hasil usaha saya tersebut.
Essai juga membutuhkan media untuk pengerjaannya. Salah satu media itu adalah lewat laptop atau langsung tulis tangan di kertas polio.
Yang menjadi masalah adalah tidak semua siswa di sman10 samarinda mempunyai laptop. Padahal kalau di pikir-pikir pengerjaan di laptop lebih enak dan lebih rapi daripada mengerjakan di kertas polio. Itu merupakan salah satu hambatan siswa dalam mengerjakan essai. Dan kalau siswa sudah tidak punya laptop dan malas menulis di kertas polio bisa-bisa essai tersebut tidak jadi dikerjakan.
Internet juga merupakan salah satu hambatan siswa dalam pengerjaan essai karna essai yang sudah selesai diketik harus dikirim melalui email dan itu harus membutuhkan internet. Sedangkan di sman10 samarinda intrnetnya kadang mati dan kalaupun nyala kecepatannya sangat lambat apabila banyak siswa yang menggunakan internet.
Sebenarnya banyak cara lain yang bisa digunakan ketika internet mati seperti penggunaan modem atau mengerjakn di warnet. Tetapi yang kita tahu sman10 samarinda adalah sekolah yang memakai system boarding school yang mewajibkan seluruh siswanya tinggal di asrama. Jadi susah bagi siswa untuk pergi ke warnet apalagi tidak ada warnet di dekat sini.
Dan cara yang terakhir adalah internet melalui modem. Internet lewat modem juga tidak kalah lambatnya dengan internet sekolah:D. apalagi kalau kartu sim nya memakai telkomsel, bisa-bisa membuka google saja tidak bisa. Tidak tahu kenapa telkomsel bisa lambat, mungkin karna sudah banyak orang yang menggunkan sinyal telkomsel apalagi di asrama.
Sebenarnya ada satu kartu sim yang kecepatannya sangat di idamkan oleh siswa asrama terutama buat yusuf yang tidak bisa hidup tanpa internet. contohnya kartu 3. Siang maupun malam kartu 3 sangat cepat dalam penggunaan internet sampai-sampai bisa digunakan buat main game online dan tidak buffering saat membuka you tube.
Kecepatan kartu 3 berkisar antara 150 kb per second sampai 500 per second. Kecepatan klimaksnya bisa kita dapat pada saat jam 12 malam sampai subuh karna pada saat itu orang yang menggunakan internet ataupun sinyal 3 sangatlah sedikit karna sudah banyak yang tidur.
Akan tetapi jangan senang dulu, karena ada satu hambatan untuk mendapatkan kartu 3 yaitu tempat penjualannya. Di warung-warung sekitar kampus melati sudah saya datangi tetapi tidak ada satu pun yang menjual kartu 3. Kalau mau itu pun kita harus mencari di warung lain yang letaknya cukup jauh dari kampus melati. Meskipun sudah dapat, saat pusanya habis mau tidak mau kita harus izin keluar lagi untuk membeli pulsa itu pun kalau dapat izin.
Jadi banyak sekali hambatan siswa asrama untuk mengerjakan essai dan itu yang membuat siswa menjadi malas dan banyak mengeluh ketika mendapat tugas essai. Belum lagi tugas dari guru-guru mata pelajaran yang lain. Bisa-bisa siswa sman10 samarinda banyak yang stress karna merasa terlalu sering mendapat tugas.
Akan tetapi banyak juga siswa yang merasa senang saat mendapat tugas essai. Baginya essai adalah tempat menuangkan pendapat, unek-unek maupun curhatan hatinya terhadap guru, tentang sekolah, tentang asrama dan lain-lain.
Itu terjadi karna siswa tersebut terlalu menghayati dan berpikir positif saat mengerjakan essai. Dan karna positive thinking tersebut siswa merasa tertantang untuk menyelesaikan essai itu dan tidak urus terhadap berapa jumlah halaman yang diberikan.
Siswa yang berpikir positif pati bisa memanfaatkan pengerjaan essai ini untuk mengisi waktu kosong. Karna di sempitnya waktu yang terpenuhi oleh kegiatan pasti ada sedikit waktu yang bisa kita gunakan untuk mengerjakan essai olehkarena itu kita harus pintar dalam mengatur waktu dan harus bisa mencari kesempatan di dalam kesempitan.
Jadi apapun macam tugas yang diberikan guru harus kita hargai karna guru pasti memberikan yang terbaik buat siswanya. Yang namanya guru pasti pernah merasa menjadi murid dan sudah pasti mempunyai pengalaman yang banyak meskipun pengalaman baik maupun pengalaman pahit.
sehingga dari pengalaman itulah guru pasti sudah memikirkan apa yang harus diajarkan kepada muridnya. Kalau pun ada kesalahan dalam cara mengajar itu sudah biasa karna guru juga manusia dan pasti mempunyai kekurangan. Jadi dari kesalahan itulah guru bisa belajar menjadi lebih baik.
Murid juga harus bisa menghargai dan menghormati gurunya karna kalau tidak dengan kerjasama oleh muridnya sang guru pasti tidak akan bisa menjadi guru. Yang terpenting guru juga harus bisa merubah muridnya sedikit demi sedikit untuk menjadi lebih baik. Karna guru adalah orang tua kedua yang berada di sekolah dan termasuk orang yang bisa mempengaruhi baik atau jeleknya masa depan seorang siswa.
Jadi sekian tugas essai dari saya apabila ada kesalahan atau kealayan mohon dimaafkan wassalamualaikum wr.wb….
Di sman10 samarinda banyak siswa yang mengeluh terhadap pembuatan essai ini meskipun akhirnya dikerjakan juga. Sebenarnya banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari pembuatan essai contohnya essai bisa membuat kita berusaha berpikir dan menambah wawasan kita, tetapi itu juga tergantung dengan kemauan siswa dalam mengerjakan essai tersebut. Kebanyakan siswa berpikir bahwa mengerjakan essai itu hanya menghabiskan waktu luang saja yang bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan hal-hal yang lebih penting. Ada juga siswa yang malah kesal terhadap gurunya karna terlalu banyak memberikan jumlah halaman essai.
Sebenarnya kualitas pendidikan bangsa ini juga ditentukan oleh kualitas para gurunya. Guru adalah ‘bos in the class’. Guru adalah orang yang bertatap muka langsung dengan peserta didik. Sebagus apa pun dan semodern apa pun sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang, jika tanpa guru yang berkualitas, tidak akan membuahkan hasil optimal. Artinya roda komunitas yang bernama sekolah sangat diwarnai oleh kinerja dan mutu para gurunya.
Pentingnya peranan dan kualitas seorang guru berdampingan dengan banyaknya problematika yang dihadapi oleh para guru. Hal yang mendasar pada problem tersebut adalah ‘KEMAUAN’ untuk maju. Apabila kita percaya tidak ada siswa yang bodoh dengan multiple intelligences-nya masing-masing, maka kita juga harus percaya bahwa ‘tidak ada guru yang tidak becus mengajar.
Guru dan murid juga harus saling menghargai dan bekerja sama dalam hal yang positif. Guru harus bisa mengerti murid dan murid juga harus bisa menghargai guru yang mengajar. Dari situlah timbul suasana belajar yang baik dan efektif.
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional kita akan tetapi tidak semua orang Indonesia bisa mengerti dan mendalami pemahaman bahasa Indonesia. terutama di sman10 samarinda, banyak siswanya yang terkena remed karna tidak tuntas nilai bahasa Indonesianya. Dan dari situlah guru yang bersangkutan memberikan remed yang berupa essai.
Jumlah halaman essai ditentukan juga oleh nilai yang didapat siswa tersebut contohnya saya mendapat nilai 70 dan saya harus mengerjakan essai sebanyak 4 halaman. Sebenarnya saya juga mengeluh karna mendapat tugas essai ini. Tapi mau bagaiman lagi itu juga salah saya yang selalu terkena remed bahasa Indonesia.
Saya juga bersyukur karna mendapat nilai 70 jadi saya hanya mengerjakan 4 halaman saja. Dan ini adalah peningkatan dari nilai saya yang dulu yang dulunya saya mendapat nilai kalau tidak salah 54 dan saya harus mengerjakan 8 halaman dan saya tidak pikir panjang lagi untuk mencopy paste dari internet meskipun tidak semua yang jelas saya sudah berusaha dan pasti guru b.indonesia saya pasti menghargai hasil usaha saya tersebut.
Essai juga membutuhkan media untuk pengerjaannya. Salah satu media itu adalah lewat laptop atau langsung tulis tangan di kertas polio.
Yang menjadi masalah adalah tidak semua siswa di sman10 samarinda mempunyai laptop. Padahal kalau di pikir-pikir pengerjaan di laptop lebih enak dan lebih rapi daripada mengerjakan di kertas polio. Itu merupakan salah satu hambatan siswa dalam mengerjakan essai. Dan kalau siswa sudah tidak punya laptop dan malas menulis di kertas polio bisa-bisa essai tersebut tidak jadi dikerjakan.
Internet juga merupakan salah satu hambatan siswa dalam pengerjaan essai karna essai yang sudah selesai diketik harus dikirim melalui email dan itu harus membutuhkan internet. Sedangkan di sman10 samarinda intrnetnya kadang mati dan kalaupun nyala kecepatannya sangat lambat apabila banyak siswa yang menggunakan internet.
Sebenarnya banyak cara lain yang bisa digunakan ketika internet mati seperti penggunaan modem atau mengerjakn di warnet. Tetapi yang kita tahu sman10 samarinda adalah sekolah yang memakai system boarding school yang mewajibkan seluruh siswanya tinggal di asrama. Jadi susah bagi siswa untuk pergi ke warnet apalagi tidak ada warnet di dekat sini.
Dan cara yang terakhir adalah internet melalui modem. Internet lewat modem juga tidak kalah lambatnya dengan internet sekolah:D. apalagi kalau kartu sim nya memakai telkomsel, bisa-bisa membuka google saja tidak bisa. Tidak tahu kenapa telkomsel bisa lambat, mungkin karna sudah banyak orang yang menggunkan sinyal telkomsel apalagi di asrama.
Sebenarnya ada satu kartu sim yang kecepatannya sangat di idamkan oleh siswa asrama terutama buat yusuf yang tidak bisa hidup tanpa internet. contohnya kartu 3. Siang maupun malam kartu 3 sangat cepat dalam penggunaan internet sampai-sampai bisa digunakan buat main game online dan tidak buffering saat membuka you tube.
Kecepatan kartu 3 berkisar antara 150 kb per second sampai 500 per second. Kecepatan klimaksnya bisa kita dapat pada saat jam 12 malam sampai subuh karna pada saat itu orang yang menggunakan internet ataupun sinyal 3 sangatlah sedikit karna sudah banyak yang tidur.
Akan tetapi jangan senang dulu, karena ada satu hambatan untuk mendapatkan kartu 3 yaitu tempat penjualannya. Di warung-warung sekitar kampus melati sudah saya datangi tetapi tidak ada satu pun yang menjual kartu 3. Kalau mau itu pun kita harus mencari di warung lain yang letaknya cukup jauh dari kampus melati. Meskipun sudah dapat, saat pusanya habis mau tidak mau kita harus izin keluar lagi untuk membeli pulsa itu pun kalau dapat izin.
Jadi banyak sekali hambatan siswa asrama untuk mengerjakan essai dan itu yang membuat siswa menjadi malas dan banyak mengeluh ketika mendapat tugas essai. Belum lagi tugas dari guru-guru mata pelajaran yang lain. Bisa-bisa siswa sman10 samarinda banyak yang stress karna merasa terlalu sering mendapat tugas.
Akan tetapi banyak juga siswa yang merasa senang saat mendapat tugas essai. Baginya essai adalah tempat menuangkan pendapat, unek-unek maupun curhatan hatinya terhadap guru, tentang sekolah, tentang asrama dan lain-lain.
Itu terjadi karna siswa tersebut terlalu menghayati dan berpikir positif saat mengerjakan essai. Dan karna positive thinking tersebut siswa merasa tertantang untuk menyelesaikan essai itu dan tidak urus terhadap berapa jumlah halaman yang diberikan.
Siswa yang berpikir positif pati bisa memanfaatkan pengerjaan essai ini untuk mengisi waktu kosong. Karna di sempitnya waktu yang terpenuhi oleh kegiatan pasti ada sedikit waktu yang bisa kita gunakan untuk mengerjakan essai olehkarena itu kita harus pintar dalam mengatur waktu dan harus bisa mencari kesempatan di dalam kesempitan.
Jadi apapun macam tugas yang diberikan guru harus kita hargai karna guru pasti memberikan yang terbaik buat siswanya. Yang namanya guru pasti pernah merasa menjadi murid dan sudah pasti mempunyai pengalaman yang banyak meskipun pengalaman baik maupun pengalaman pahit.
sehingga dari pengalaman itulah guru pasti sudah memikirkan apa yang harus diajarkan kepada muridnya. Kalau pun ada kesalahan dalam cara mengajar itu sudah biasa karna guru juga manusia dan pasti mempunyai kekurangan. Jadi dari kesalahan itulah guru bisa belajar menjadi lebih baik.
Murid juga harus bisa menghargai dan menghormati gurunya karna kalau tidak dengan kerjasama oleh muridnya sang guru pasti tidak akan bisa menjadi guru. Yang terpenting guru juga harus bisa merubah muridnya sedikit demi sedikit untuk menjadi lebih baik. Karna guru adalah orang tua kedua yang berada di sekolah dan termasuk orang yang bisa mempengaruhi baik atau jeleknya masa depan seorang siswa.
Jadi sekian tugas essai dari saya apabila ada kesalahan atau kealayan mohon dimaafkan wassalamualaikum wr.wb….
0 komentar:
Posting Komentar